CATATAN SINGKAT FILOSOFI PENDIDIKAN KI HAJAR DEWANTARA

  

Sabtu, 17 April 2021

Minggu ini kami belajar Refleksi Filosofi Pendidikan Indonesia KI Hajar Dewantara. Ketika membuka lms sempat bingung juga dan kaget sudah ada beberapa teman yang telah melakukan tugas refleksi diri tentang pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Sementara saya masih bingung dengan lms-nya. Saya mencoba menenangkan diri sambil terus belajar. Kemudian saya mulai menonton video pendidikan zaman kolonial yang bertentangan dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara.dan membaca dua tulisan beliau. Akhirnya, saya bisa memahami filosofi pemikiran KHD bahwa pendidikan sebagai penuntun kodrat anak mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Pendidik hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan hidup) hidup dan tumbuhnya itu.  

 Saya senang bisa mendapatkan ilmu tentang filosofi pemikiran KHD, karena hal itu sebenarnya sejalan dengan kurikulum 2013 ditambah lagi dengan keterapilan 21. Pada K13, pendidik sudah menjalankan perannya sebagai, penuntun karena siswalah yang harus berusaha menemukan masalah yang ditemukan. Pendidik hanya mengarahkan, membimbing agar siswa dapat menemukan solusi. K13 juga mengembangkan aspek afektfi, kognitif, dan psikomotorik serta penanaman karakter. Tetapi setelah mengetahui filosofi KHD, saya menyadari bahwa fakta dalam mendidik belum maksimal dalam menuntun siswa dan memberikan kemerdekaan dalam belajar.

            Setelah memahami filosofi KHD, saya akan merancang pembelajaran yang mempertimbangkan kodrat alam dan kodrat zaman yang berhamba pada anak. Saya akan mengembangkan pembelajaran yang bisa membuat anak menikmati dalam belajar dan dapat memberikan kecakapan hidup.    


 
Sabtu, 24 April 2021

Ki Hadjar menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu: menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab itu, pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak”
Urgensi Budaya Positif di Sekolah
• Sebagai pamong untuk menuntun murid dalam belajar, CGP diharapkan dapat menjadi inisiator dalam mewujudkan budaya positif di sekolah yang berpihak pada murid.
• Mengapa budaya positif di sekolah perlu diwujudkan?
• Budaya positif di sekolah perlu diwujudkan karena sekolah adalah institusi pembentukan karakter
• Karakter murid yang seperti apa: Profil Pelajar Pancasila
Dalam menumbuhkan disiplin pada diri murid secara intrinstik guru perlu berperan sebagai guru posisi kontrol manager yang bertanya dan membuat kesepakatan kelas bila murid melakukan kesalahan atau pelanggaran. Bukan menuduh, memberi hukuman atau sebagai teman yang membiarkan murid melakukan kesalahan atau pelanggaran. Karena pendidik sebagai pamong yaitu “menuntun”, dapat memberikan ‘tuntunan’ agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar. Anak diberi kebebasan namun dalam memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya. Sehingga pada keseharian pamong juga berperan pengontrol untuk mengingatkan murid jika ada dalam bahaya dan sebagai teman ketika berinteraksi agar memahami murid dan membangun kedekatan,
Tindakan guru yang tepatdalam menumbuhkan budaya positif yaitu dengan bertanya dan membuat kesepakatan agar mendorong motivasi intrinsik.
Upaya Membangun Budaya Positif Yang Berpihak Pada Anak
• Membuat Kesepakatan Kelas
• Menciptakan Visi Sekolah untuk mendukung terwujudnya membangun budaya positif yang berpihak pada murid
Konsep pemikiran KHD yang terdapat dalam Budaya Makassar
1, Pengajaran haru smendidik ke arah kekeluargaan, yaitu merasa bersama-sama hidup, bersama-sama susah dan senang, bersama-sama tanggung jawab mulai dari lingkungan yang paling kecil, yaitu keluarga.Contoh: Budaya Appalette Balla
2. Kodrat, pedidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaikil akunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak.contoh: budayaTabe dan Siri’ naPacce
3. Budi pekerti, watak, karakter adalah bersatunya (perpaduan harmonis) antara gera kpikiran, perasaan, dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan tenaga/ semangat Contoh:mappadendang
4. Bermain adalah kodrat anak, Pikiran-Perasaan-Kemauan-Tenaga (Cipta-Karsa-Karya-Pekerti) sudah ada pada diri anak Permainan anak dapat menjadi bagian pembelajaran di sekolah.contoh: bise’-biseang .
Penerapan konsep pemikiran KHD dalam pembelajaran di kelas
• Salah satu pemikiran Ki Hajar Dewantara adalah pengajaran harus mendidik ke arah kekeluargaan, yaitu merasa bersama-sama hidup, bersama-sama susah dan senang, bersama-sama tanggung jawabmu dari lingkunganyang paling kecil, yaitu keluarga.
• Pemikira nKHD ini sejalan dengan salah satu budaya masyarakat di Sulawesi Selatan, yaitu Appalette Balla. Budaya ini mengandung makna kebersamaan. Sehingga apabila pemikiran KHD ini diterapkan di sekolahataukelas, pengajar akan menuntun siswa untuk menyelesaikan suatu masalah atau pekerjaan secara bersama.
Dalam proses pembelajaran diperlukan kerja sama antar peserta didik yang dapat diwujudkan dalam bentuk kelompok. Kerja sama tersebut tidak hanya sekadar bekerja secara bersama, tetapi ssetiap individu yang terlibat dalam kerja sama tersebut memiliki tanggung jawab. Dan saling menghargai satu sama lain.
Semangat abbulo sibatang merupakan perwujudan kasih saying untuk bekerja sama saling membantu mengatasi masalah. Project Based Learning (PBL) merupakan salah satu metode untuk melatih jiwa gotong royong dan kerja sama. Mereka tidak hanya membaca materi tetapi menghasilkan suatu karya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENYIMPULKAN UNSUR CERPEN

Cerita Fantasi